streetSMART

im Loving a PubLic Relatoins,.,

5.07.2010

SPESIALISASI PUBLIC RELATION



  Para petugas Public Relation (PR) dewasa ini banyak dipekerjakan di berbagai bidang karena itu pendekatan pemecahan masalah diarahkan dan diterapkan pada masalah-masalah yang bertalian dengan komunikasi, pekerjaan di bidang-bidang tertentu yang menghadapkan para praktisi dengan maslah-masalah dan tanggung jawabnya yang khusus.

Public Relation (PR) terbagi menjadi dua spesialisasi, yaitu :
  1. Public Relation Komersial

Pada bagian ini akan dibahas mengenai PR perusahaan. Adapun tugas-tugas pokok dari PR perusahaan adalah :
  1. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan, baik perusahaan sendiri maupun perusahaan saingan, juga ancaman dan peluangnya; Mendiagnosis masalah-masalah yang dapat dipecahkan melalui saran-saran PR; Mengindentifikasi masyarakat yang dituju dan saluran-saluran yang paling efektif digunakan untuk menjangkau mereka.
  2. Memberi nasihat kepada pihak manajemen di semua tingkatan, terutama mengenai perkembangan intern dan ekstern, yang mungkin dapat mempengaruhi reputasi perusahaan dalam hubungannya dengan kelompok-kelompok lain yang menjadi sasaran komunikasi perusahaan tersebar.
  3. Menjadi ahli depositor karena itu harus mengetahuisemua aspek komunikasi perusahaan, baik intern maupun ekstern.
  4. Membuat kontak dengan para pengambil keputusan ekstern yang penting.
  5. Memastikan arus informasi yang efektif untuk kelompok-kelompok masyarakat yang terpikih, guna memanfaatkan saluran-saluran komunikasi yang cocok buat mereka.
  6. Membentuk komisi-komisi riset untuk proyek-proyek khusus, agar dapat menentukan dan memperkirakan situasi dan masalah, atau mengukur efektifitas program-program dari PR yang telah dilaksanakan.
  7. Mengevaluasi masalah-masalah dan aktivitas PR, sehingga dapat memberikan laporan-laporan yang teratur kepada pihak manajemen.
  8. Merencanakan dan memanajemen kegiatan-kegiatan delegasi perusahaan.
  9. Membantu bagian-bagian lain dengan menganalisis masalah-masalah komunikasi, menulis dan menerbitkannya, memberikan keterangan baik dengan audio-visual maupun saran-saran pendukung lain serta bekerja sama untuk menanggulangi masalah-masalah yang telah ditentukan.
  10. Memastikan seluruh organisasi dan tidak melakukan suatu tindakan yang dapat mencemarkan nama baik organisasi.

Seorang PR perusahaan dituntut memiliki keterampilan manjemen yang sangat luas sebab ia senantiasa memberi nasihat kepada semua tingkatan manajemen, karena itu PR membutuhkan pengetahuan yang menyeluruh mengenai struktur, praktek dan pelaporan organisasi. Juga teknologi perusahaan, tenaga kerja dan sasaran bisnisnya. Oleh karena itu PR dituntut untuk selalu memonitor dan melaporkan setiap perkembangan yang terjadi di luar dan didalam perusahaan.

Seorang manajer PR harus menetapkan suatu kombinasi dari bantuan ekstern dan intern. Yang dapat memperhitungkan apa yang harus dilakukan dan sumber apa saja yang tersedia. Beberapa tugas tertentu di harapkan dapat di tangani oleh bagian PR perusahaan. Maka tidaklah menherankan jika dalam perusahan besar terjadi tingkat spesialisasi, sehingga pekerjaan dapat di bagi dalam beberapa cara.

Spesialisasi Public Relation Keuangan

Public relation keuangan dan finansial yang efektif dapat meningkatkan nisbah penghasilan dari harga yang disdiakan perusahaan. Hubungan itu dapat memastikan bahwa harga merupakan bagian yang mencerminkan kekuatan perusahaan dan prospek masa depannya, seta dapat melindungi perusahaan dari kemelut.

Lembaga-lembaga penanaman modal dan perusahaan yang mau diambil alih akan menuntut informasi yang up-to-date. Dalam persaingan tender PR keuangan yang efektif akan memberi perbedaan yang berarti antara keterkaitan dan kegagalan.

Seorang manajer PR yang mengambil spesialisasi dalam pekerjaan keuangan membutuhkan keahlian tambahan, yakni:
    1. Hukum perusahan, perbankan dan keuangan, syarat-syarat masuk pasar modal dan bursa sedian, prosedur merjer dan penawaran, akuntansi dan kegiatan-kegiatan lembaga.
    2. Praktek kamar-dagang dan tanggung jawab direktur, agar dapat bertindak secara efektif sebagai penasihat yang terpercaya.
    3. Cara atau adat istiadat kota, baik yang formal dan yang non-formal.
    4. Kebijakan-kebijakan personalia lembaga-lembaga keuangan dan mass media.
    5. Minat dan kebutuhan berbagai kelompok menuntut informasi keuangan, yang meliputi baik para ahli maupun para generalis.

Spesialisasi Masalah-masalah Umum

Wilayah spesialisasi PR yang terus berkembang ini melibatkan diri dalam berbagai perkembangan ekstern. Seperti dibidang ekonomi, kebudayaan dan kekuatan politik yang mungkin menpengaruhi pasar, permintaan untuk barang dan jasa permintaan spesialismi juga melibatkan usaha pemonitoran dan mempengaruhi, misalnya mendeteksi partai politik yang menghendaki dalam undang-undang. Selain itu mengevaluasi akibat-akibatnya, dan menghubungi para pencetus ide dan ahli hukum, dengan harapan dapat mengubah argument. Dan jika perlu, menggantikan setiap keputusan perundangan yang materialistis.

Dalam negosiasi, sebuah perusahaan multinasional harus menyadari persyaratan yang legal yang ditentukan wilayah setempat. Sedangkan spesialis masalah-masalah ekstern harus mampu mengidentifikasi sumber-sumber saran yang praktis dan tidak memihak. Dalam permainan bisnis internasional, tentu saja terdapat persaingan yang sangat keras. Karena itu para spesialis masalah-masalah internasional hendaknya dapat menentukan dengan tepat para pemainnya agar mereka mampu menyadari keanehan-keanehan yang terjadi dan cara menanggulanginya.

  1. Public Relation Non-Komersial

Disektor non-komersial terdapat berbagai jenis organisasi berbeda-beda. Hal ini diakui para konsultan PR internasional yang terkemuka. Kebanyakan staf ini berhubungan dengan sektor-sektor seperti lembaga-lembaga bantuan atau professional. Adapun beberapa PR non-komersial antara lain yaitu: Public Relation Pemerintah.

Teknik yang digunakan dalam PR di pemerintah tidak ada bedanya dengan teknik-teknik yang digunakan PR dibidang-bidang lainnya, yaitu teknik penyampaian informasi dan komunikasi.

Tingkat pengendalian biaya biasanya lebih besar dilakukan dibagian PR pemerintah. Sebab, setiap kegiatan dibiayai dan ditentukan berdasarkan perkembangan efektifitas biaya. Perkiraan penggunaan anggaran Negara dilakukan secara berhati-hati, bahkan setelah uang dibelanjakan dapat diperiksa kembali oleh komisi parlemen. Ataupun menjadi masalah khusus di parlemen.

Didalam melaksanakan PR di pemerintah perlu sekali diadakan penelitian-penelitian tentang opini publik terhadap instansi- instansi itu secara keseluruhan. Banyak instansi-instansi dan lembaga-lembaga pemerintah yang menjadi sorotan kaum politisi atau partai-partai politik. Pandangan mreka terhadap kebijaksanaan instansi-instansi pemerintah itu tentu didasarkan pada pandangan politik mereka masing-masing.

Tiap kegiatan pemerintah di negara demokratis banyak tergantung dari bantuan publik. Pemerintah akan mendapatkan tentangan-tentangan bila kepentingan publik tidak diperhatikan dan bila mereka tidak mendapatkan informasi-informasi tentang policy, rencana dan kegiatan-kegiatan lainnya. Seorang PR di instansi atau lembaga pemerintah tidak dapat ikut serta dalam menentukan kebijaksanaan pemerintah dan ia harus mengikuti garis yang sudah ditentukannya. Seorang PR pemerintah, barangkali akan menghabiskan waktu hanya untuk mempersiapkan tindakan yang kurang efektif. Sepeti mempersiapkan rencana-rencana guna menghadapi segala kemungkinan, sementara rancangan undang-undang masih dibahas oleh pemerintah atau parlemen meskipun kemudian tidak disetujui oleh parlemen.

Dalam rencana pembangunan dibidang ekonomi dan sosial perlu adanya kerja sama dengan publik, dengan seluruh penduduk, perlu adanya pengertian, kesedihan untuk menerima maksud dan tujuan rencana itu dan syarat-syarat dalam rencana itu. Oleh karne itu peranan PRini tidak dapat diremehkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar