streetSMART

im Loving a PubLic Relatoins,.,

5.07.2010

10 FAKTOR DALAM MERANCANG JURNAL INTERNAL (HOUSE JURNAL)


Cakupan Pembaca

Dalam hal ini, sebuah jurnal harus menyediakan berita/informasi/pesan yang bisa diterima oleh berbagai macam kalangan dengan jurnal yang berbeda-beda. Pembaca akan tertarik untuk membaca hal yang ia minati yang tentu saja sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya, para pengusaha tidak akan tertarik membaca majalan Gadis, ia lebih tertarik membaca suratkabar Kompas, atau Bisnis.

Kuantitas

Besar kecilnya suatu jurnal yang diterbitkan akan mempengaruhi kualitas yang ada dalam jurnal tesebut, baik metode-metode produksi, atau pun kandungan materi yang ada di dalamnya.

Frekuensi

Berapa seringnya jurnal diterbitkan? Tentu saja jurnal mempunyai tanggal, hari, bulan tersendiri dalam menerbitkan hariannya. Ada jurnal yang diterbitkan secara harian, mingguan, bahkan bulanan. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan dalam merancang sebuah jurnal.

Kebijakan

Kebijakan dalam hal ini, menyangkut tujuan diterbitkannya jurnal tersebut. Hal ini tidak akan lepas dari sesuatu yang sudah terjadi. Maka dari itu, dalam membuat jurnal, seorang PR tentu saja punya tujuan tertentu untuk mencapai tujuan khalayak dalam memperoleh pesan yang dikemas.

Judul

Dalam pemilihan judul, kita benar-benar harus membuat sesuatu yang berbeda dan mencolok. Tentu saja, judul tersebut tidak boleh lepas dari tujuan yang kita paparkan sebelumnya. Pemilihan judul harus menjadi suatu yang konsisten, karena untuk memopulerkan jurnal tersebut, maka judul dari jurnal tidak boleh berubah-ubah. Pemilihan judul yang tepat dan sesuai akan lebih menarik perhatian khalayak dan bertahan lama.

Proses Percetakan

Dalam proses percetakan harus diperhatikan beberapa hal, bagaimana jurnal itu dicetak, memakai mesin seperti apa? dan harus menentukan pilihan berdasarkan beberapa faktor penting seperti : format jurnal, jumlah halaman, pemakaian warna, jumlah gambar atau foto, kualitas percetakan yang dibutuhkan, perlu tidaknya teknik topografi digunakan.

Gaya dan Format

Disini juga kita perlu memilih secara benar tentang format yang akan ditampilkan dalam jurnal tesebut. Apakah hitam putih atau berwarna? Bagaimana dengan tulisannya? Tentu saja dengan gaya dan format yang telah dirancang sedemikian rupa harus menarik khalayak untuk membaca apa yang sudah kita kemas dalam jurnal. Maka dari itu, tampilan yang menarik menjadi perhitungan yang paling utama untuk mengundang khalayak menggunakan sensasinya dalam pemilihan jurnal.
Dijual atau dibagikan secara Cuma-cuma
Jika jurnal tesebut sudah menjadi suatu media yang besar dan dibutuhkan serta dicari oleh khalayak, maka jurnal tesebut pasti mempunyai harga. Jika jurnal tesebut hanya berupa poster kecil yang ditempel dimana-mana, maka nilai jualnya tidak ada atau bisa dibagikan secara Cuma-cuma, namun yang terkandung di dalamnya adalah nilai pesan.

Iklan

Jika jurnal tesebut sudah terkenal, biasanya banyak sekali iklan yang menampilkan produknya dalam jurnal tesebut. Iklan juga bisa menambah penampilan jurnal menjadi semakin menarik. Dengan iklan-iklan pribadi dan gratis juga menjadi cara ampuh untuk meningkatkan minat baca pada jurnal tesebut.

Distribusi

Dalam mendistribusikan jurnal tesebut, maka ada beberapa alternatif, misalnya dengan pos, dari tangan ke tangan, di jual di toko buku/tukang koran, tempat-tempat tertentu, dan lain-lain. Biasanya dengan cara pos menjadikan hal yang paling praktis dalam distribusi jurnal. Namun membutuhkan uang tambahan untuk menggaji para loker koran tersebut.

SPESIALISASI PUBLIC RELATION



  Para petugas Public Relation (PR) dewasa ini banyak dipekerjakan di berbagai bidang karena itu pendekatan pemecahan masalah diarahkan dan diterapkan pada masalah-masalah yang bertalian dengan komunikasi, pekerjaan di bidang-bidang tertentu yang menghadapkan para praktisi dengan maslah-masalah dan tanggung jawabnya yang khusus.

Public Relation (PR) terbagi menjadi dua spesialisasi, yaitu :
  1. Public Relation Komersial

Pada bagian ini akan dibahas mengenai PR perusahaan. Adapun tugas-tugas pokok dari PR perusahaan adalah :
  1. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan, baik perusahaan sendiri maupun perusahaan saingan, juga ancaman dan peluangnya; Mendiagnosis masalah-masalah yang dapat dipecahkan melalui saran-saran PR; Mengindentifikasi masyarakat yang dituju dan saluran-saluran yang paling efektif digunakan untuk menjangkau mereka.
  2. Memberi nasihat kepada pihak manajemen di semua tingkatan, terutama mengenai perkembangan intern dan ekstern, yang mungkin dapat mempengaruhi reputasi perusahaan dalam hubungannya dengan kelompok-kelompok lain yang menjadi sasaran komunikasi perusahaan tersebar.
  3. Menjadi ahli depositor karena itu harus mengetahuisemua aspek komunikasi perusahaan, baik intern maupun ekstern.
  4. Membuat kontak dengan para pengambil keputusan ekstern yang penting.
  5. Memastikan arus informasi yang efektif untuk kelompok-kelompok masyarakat yang terpikih, guna memanfaatkan saluran-saluran komunikasi yang cocok buat mereka.
  6. Membentuk komisi-komisi riset untuk proyek-proyek khusus, agar dapat menentukan dan memperkirakan situasi dan masalah, atau mengukur efektifitas program-program dari PR yang telah dilaksanakan.
  7. Mengevaluasi masalah-masalah dan aktivitas PR, sehingga dapat memberikan laporan-laporan yang teratur kepada pihak manajemen.
  8. Merencanakan dan memanajemen kegiatan-kegiatan delegasi perusahaan.
  9. Membantu bagian-bagian lain dengan menganalisis masalah-masalah komunikasi, menulis dan menerbitkannya, memberikan keterangan baik dengan audio-visual maupun saran-saran pendukung lain serta bekerja sama untuk menanggulangi masalah-masalah yang telah ditentukan.
  10. Memastikan seluruh organisasi dan tidak melakukan suatu tindakan yang dapat mencemarkan nama baik organisasi.

Seorang PR perusahaan dituntut memiliki keterampilan manjemen yang sangat luas sebab ia senantiasa memberi nasihat kepada semua tingkatan manajemen, karena itu PR membutuhkan pengetahuan yang menyeluruh mengenai struktur, praktek dan pelaporan organisasi. Juga teknologi perusahaan, tenaga kerja dan sasaran bisnisnya. Oleh karena itu PR dituntut untuk selalu memonitor dan melaporkan setiap perkembangan yang terjadi di luar dan didalam perusahaan.

Seorang manajer PR harus menetapkan suatu kombinasi dari bantuan ekstern dan intern. Yang dapat memperhitungkan apa yang harus dilakukan dan sumber apa saja yang tersedia. Beberapa tugas tertentu di harapkan dapat di tangani oleh bagian PR perusahaan. Maka tidaklah menherankan jika dalam perusahan besar terjadi tingkat spesialisasi, sehingga pekerjaan dapat di bagi dalam beberapa cara.

Spesialisasi Public Relation Keuangan

Public relation keuangan dan finansial yang efektif dapat meningkatkan nisbah penghasilan dari harga yang disdiakan perusahaan. Hubungan itu dapat memastikan bahwa harga merupakan bagian yang mencerminkan kekuatan perusahaan dan prospek masa depannya, seta dapat melindungi perusahaan dari kemelut.

Lembaga-lembaga penanaman modal dan perusahaan yang mau diambil alih akan menuntut informasi yang up-to-date. Dalam persaingan tender PR keuangan yang efektif akan memberi perbedaan yang berarti antara keterkaitan dan kegagalan.

Seorang manajer PR yang mengambil spesialisasi dalam pekerjaan keuangan membutuhkan keahlian tambahan, yakni:
    1. Hukum perusahan, perbankan dan keuangan, syarat-syarat masuk pasar modal dan bursa sedian, prosedur merjer dan penawaran, akuntansi dan kegiatan-kegiatan lembaga.
    2. Praktek kamar-dagang dan tanggung jawab direktur, agar dapat bertindak secara efektif sebagai penasihat yang terpercaya.
    3. Cara atau adat istiadat kota, baik yang formal dan yang non-formal.
    4. Kebijakan-kebijakan personalia lembaga-lembaga keuangan dan mass media.
    5. Minat dan kebutuhan berbagai kelompok menuntut informasi keuangan, yang meliputi baik para ahli maupun para generalis.

Spesialisasi Masalah-masalah Umum

Wilayah spesialisasi PR yang terus berkembang ini melibatkan diri dalam berbagai perkembangan ekstern. Seperti dibidang ekonomi, kebudayaan dan kekuatan politik yang mungkin menpengaruhi pasar, permintaan untuk barang dan jasa permintaan spesialismi juga melibatkan usaha pemonitoran dan mempengaruhi, misalnya mendeteksi partai politik yang menghendaki dalam undang-undang. Selain itu mengevaluasi akibat-akibatnya, dan menghubungi para pencetus ide dan ahli hukum, dengan harapan dapat mengubah argument. Dan jika perlu, menggantikan setiap keputusan perundangan yang materialistis.

Dalam negosiasi, sebuah perusahaan multinasional harus menyadari persyaratan yang legal yang ditentukan wilayah setempat. Sedangkan spesialis masalah-masalah ekstern harus mampu mengidentifikasi sumber-sumber saran yang praktis dan tidak memihak. Dalam permainan bisnis internasional, tentu saja terdapat persaingan yang sangat keras. Karena itu para spesialis masalah-masalah internasional hendaknya dapat menentukan dengan tepat para pemainnya agar mereka mampu menyadari keanehan-keanehan yang terjadi dan cara menanggulanginya.

  1. Public Relation Non-Komersial

Disektor non-komersial terdapat berbagai jenis organisasi berbeda-beda. Hal ini diakui para konsultan PR internasional yang terkemuka. Kebanyakan staf ini berhubungan dengan sektor-sektor seperti lembaga-lembaga bantuan atau professional. Adapun beberapa PR non-komersial antara lain yaitu: Public Relation Pemerintah.

Teknik yang digunakan dalam PR di pemerintah tidak ada bedanya dengan teknik-teknik yang digunakan PR dibidang-bidang lainnya, yaitu teknik penyampaian informasi dan komunikasi.

Tingkat pengendalian biaya biasanya lebih besar dilakukan dibagian PR pemerintah. Sebab, setiap kegiatan dibiayai dan ditentukan berdasarkan perkembangan efektifitas biaya. Perkiraan penggunaan anggaran Negara dilakukan secara berhati-hati, bahkan setelah uang dibelanjakan dapat diperiksa kembali oleh komisi parlemen. Ataupun menjadi masalah khusus di parlemen.

Didalam melaksanakan PR di pemerintah perlu sekali diadakan penelitian-penelitian tentang opini publik terhadap instansi- instansi itu secara keseluruhan. Banyak instansi-instansi dan lembaga-lembaga pemerintah yang menjadi sorotan kaum politisi atau partai-partai politik. Pandangan mreka terhadap kebijaksanaan instansi-instansi pemerintah itu tentu didasarkan pada pandangan politik mereka masing-masing.

Tiap kegiatan pemerintah di negara demokratis banyak tergantung dari bantuan publik. Pemerintah akan mendapatkan tentangan-tentangan bila kepentingan publik tidak diperhatikan dan bila mereka tidak mendapatkan informasi-informasi tentang policy, rencana dan kegiatan-kegiatan lainnya. Seorang PR di instansi atau lembaga pemerintah tidak dapat ikut serta dalam menentukan kebijaksanaan pemerintah dan ia harus mengikuti garis yang sudah ditentukannya. Seorang PR pemerintah, barangkali akan menghabiskan waktu hanya untuk mempersiapkan tindakan yang kurang efektif. Sepeti mempersiapkan rencana-rencana guna menghadapi segala kemungkinan, sementara rancangan undang-undang masih dibahas oleh pemerintah atau parlemen meskipun kemudian tidak disetujui oleh parlemen.

Dalam rencana pembangunan dibidang ekonomi dan sosial perlu adanya kerja sama dengan publik, dengan seluruh penduduk, perlu adanya pengertian, kesedihan untuk menerima maksud dan tujuan rencana itu dan syarat-syarat dalam rencana itu. Oleh karne itu peranan PRini tidak dapat diremehkan.


Blogging and PR

The Difference

  • Pada blogging konvensional, setiap orang dapat menulis apa saja setiap saat.
  • Kondisi ini tidak cocok untuk tujuan public relations.
  • Dalam public relations, para praktisi harus membina hubungan dengan audiens kunci yang membantu organisasi mereka untuk tetap bertahan dan berhasil.

Roles of P.R.Practitioners

  • PR adalah juru bicara untuk pihak lain dan bukan untuk diri mereka sendiri. Mereka tidak punya kebebasan untuk berbicara atas nama perusahaan dan masalah pasar tanpa mengkonfirmasi dengan pihak yang memiliki kontrol langsung dalam bidang tersebut.
  • Seorang praktisi harus memperhatikan dengan hati-hati sebelum menulis sesuatu yang muncul dalam benaknya tanpa memunculkan ketepatan dan proporsi pada pernyataannya.

What P.R. Can do

  • Dimungkinkan bagi seorang praktisi PR untuk menerapkan kata-kata luar biasa yang akan diikuti secara antusias oleh audiens sasaran, namun jika secara individu terdapat kekeliruan, kredibilitas akan jadi masalah, termasuk juga karirnya.
  • Terdapat beberapa situasi di mana seorang praktisi PR meningkatkan hubungan dengan audiens dan penghargaan personal dengan menjadi seorang yang populer. Pada situasi ini –salah satu sisi blogging: the freedom to say anything – bisa dikompromikan ketika blog digunakan untuk keperluan public relations.
  • Kondisi ini membuat blogging untuk tujuan PR berbeda dengan personal blogging yang bisa dilakukan oleh orang lain.

Credibility and Accuracy

  • Kredibilitas adalah kunci bagi praktisi publc relations, baik secara internal dan eksternal.
  • Untuk praktisi yang menggunakan blog (disebut Bloggers), ketepatan merupakan sebuah beban yang harus ditanggung sendiri. Wartawan memiliki editor yang membantu. Bloggers tidak punya. Dia harus berhati-hati untuk memeriksa rujukan dan fakta yang digunakan sebelum menggunakannya dalam jurnal online.